Deskripsi masalah:
Stem cell adalah sel induk yang memiliki kemampuan unik untuk membelah diri dan berubah menjadi berbagai jenis sel dalam tubuh. Dalam bidang kecantikan dan peremajaan kulit, penggunaan stem cell semakin populer, terutama dalam prosedur yang disebut stem cell facelift. Prosedur ini bertujuan untuk membuat wajah terlihat lebih muda dengan menggunakan stem cell dari tubuh pasien sendiri atau dari sumber lain. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai jenis stem cell, sumbernya, dan metode terapinya.
Sumber Stem Cell dan Mekanismenya
.1 Sel Induk Embrionik
Berasal dari embrio manusia yang berusia sekitar 3 hingga 5 hari, biasanya diambil dari embrio yang tidak digunakan di klinik fertilisasi in vitro. Sel ini memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi hampir semua jenis sel dalam tubuh (pluripoten), menjadikannya sumber yang sangat berpotensi untuk terapi regeneratif. Sel ini ditumbuhkan dalam laboratorium di lingkungan yang sangat steril dan dikendalikan. Karena asalnya dari embrio manusia, penggunaannya harus melewati persetujuan dan etika yang ketat.
.2 Sel Punca Dewasa
Ditemukan dalam berbagai jaringan dewasa, termasuk sumsum tulang dan lemak, serta berfungsi memperbaiki jaringan yang rusak. Sel punca dewasa tidak memiliki kemampuan sekuat sel embrionik untuk berubah menjadi berbagai jenis sel, tetapi mereka cukup fleksibel untuk digunakan dalam beberapa terapi peremajaan kulit. Sel punca dari lemak sering digunakan dalam prosedur stem cell facelift. Lemak diambil dari tubuh pasien, selnya diolah, dan disuntikkan kembali ke area wajah yang diinginkan. .3 Sel Punca Perinatal
Ditemukan dalam cairan ketuban dan darah tali pusat. Karena darah tali pusat mengandung stem cell yang sangat berpotensi, terapi perinatal hanya bisa dilakukan jika seseorang memiliki tali pusat yang disimpan sejak lahir atau dengan menggunakan donor tali pusat yang sesuai. Penyimpanan dan pengolahan sel ini memerlukan proses yang sangat hati-hati untuk memastikan sel tetap hidup dan efektif.
Jenis Terapi Transplantasi Stem Cell
.1 Autologous
Ini adalah pencangkokan sel punca yang diperoleh dari tubuh pasien sendiri. Stem cell dari jaringan lemak, darah, atau sumsum tulang pasien diproses dan diinjeksikan ke wajah. Keuntungan utama adalah rendahnya risiko penolakan, karena sel berasal dari tubuh pasien sendiri. Dalam stem cell facelift, metode autologous sangat umum, di mana sel diambil dari tubuh pasien dan dipindahkan ke area wajah yang memerlukan peremajaan.
.2 Allogeneic
Ini adalah pencangkokan sel punca yang berasal dari donor. Sel donor biasanya berasal dari orang lain yang memiliki kecocokan jaringan yang tinggi. Dalam kecantikan, penggunaan metode allogeneic kurang umum, tetapi dalam terapi regeneratif tertentu, allogeneic dapat bermanfaat, asalkan sel donor sesuai dengan profil imun pasien.
.3 Xenotransplantasi
Menggunakan stem cell dari spesies lain, seperti kelinci atau babi. Dalam penelitian, xenotransplantasi bertujuan untuk menutupi kekurangan donor manusia. Namun, xenotransplantasi masih menghadapi tantangan besar, seperti risiko penolakan yang tinggi, kemungkinan penularan penyakit lintas spesies, serta masalah etika dan keamanan. Karena itu, dalam praktik kecantikan, xenotransplantasi jarang digunakan.
Mekanisme Stem Cell Facelift
Pada prosedur stem cell facelift, sel punca diambil, diolah, dan disuntikkan kembali ke kulit yang mulai tampak menua. Mekanisme kerjanya melibatkan:
Rejuvenasi Sel: Stem cell mampu memperbarui dan meremajakan jaringan wajah dengan merangsang pertumbuhan sel-sel kulit baru, meningkatkan produksi kolagen, dan memperbaiki struktur kulit. Pengisian Volume Wajah: Stem cell facelift juga dapat membantu mengisi volume yang hilang pada wajah, misalnya pada pipi yang cekung, garis halus, dan keriput.
Tanpa Pembedahan: Injeksi stem cell dilakukan tanpa operasi besar, sehingga lebih sedikit risiko dan waktu pemulihan yang cepat dibandingkan dengan prosedur bedah plastik tradisional.
Efek samping
Penggunaan stem cell, meskipun menjanjikan untuk regenerasi dan peremajaan sel, memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping ini bisa bersifat jangka pendek atau jangka panjang, tergantung pada jenis stem cell yang digunakan dan kondisi pasien. Efek Samping Jangka Pendek
.1 Kelelahan
Penggunaan stem cell dapat menyebabkan kelelahan sementara karena tubuh bekerja keras untuk menerima dan beradaptasi dengan sel-sel baru yang ditransplantasikan.
.2 Sakit Kepala, Menggigil, dan Mual
Efek ini umumnya ringan dan sering terjadi segera setelah prosedur injeksi atau transplantasi stem cell, yang dapat memicu respons inflamasi dalam tubuh.
.3 Demam Ringan
Demam ringan bisa muncul sebagai respons tubuh terhadap stem cell yang baru dimasukkan, terutama jika sel-sel tersebut memicu peradangan sementara.
Efek Samping Jangka Panjang
.1 Risiko Pertumbuhan yang Tidak Terkendali
Dalam beberapa kasus, stem cell dapat berubah menjadi sel yang tidak terkendali, yang mengarah pada pertumbuhan berlebihan yang berpotensi menjadi tumor, teratoma, atau kanker. Ini terjadi karena kemampuan stem cell untuk berkembang biak dengan cepat, yang kadang bisa keluar dari kontrol normal tubuh.
.2 Chimeric (Ikatan) Antara Sel Manusia dan Hewan
Stem cell yang berasal dari hewan, jika digunakan pada manusia (seperti dalam xenotransplantasi), dapat menimbulkan efek chimeric, yaitu terbentuknya sel-sel baru dengan sifat kombinasi antara manusia dan hewan. Sel ini berpotensi memiliki fungsi yang berbeda atau bahkan tak terduga, yang mungkin memengaruhi jaringan atau organ tubuh manusia dengan cara yang belum sepenuhnya dipahami.
.3 Risiko Penolakan Sistem Imun pada Sel Embrionik
Sel punca embrionik sering kali memicu respons imun di mana tubuh penerima menganggapnya sebagai sel asing dan menyerang mereka. Selain itu, sel embrionik mungkin tidak berfungsi sebagaimana mestinya dalam tubuh penerima, yang berpotensi menimbulkan konsekuensi medis yang tidak diinginkan atau tidak diketahui.
Kesimpulan
Stem cell facelift adalah teknik modern untuk peremajaan kulit yang memanfaatkan stem cell dari sumber berbeda untuk memperbaiki dan mengisi jaringan wajah yang menua. Prosedur ini biasanya menggunakan stem cell autologous yang diambil dari tubuh pasien sendiri, sehingga aman dan minim risiko penolakan. Stem cell lainnya, seperti dari donor atau bahkan hewan, masih dalam tahap penelitian dan memiliki potensi besar untuk masa depan peremajaan wajah dan kesehatan, walaupun penggunaannya memerlukan penelitian lebih lanjut serta persetujuan etis dan ilmiah.
Penggunaan stem cell memerlukan pengawasan ketat, khususnya untuk mencegah dan meminimalkan risiko jangka panjang. Penelitian lebih lanjut dan pengujian yang lebih menyeluruh diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas prosedur berbasis stem cell dalam jangka panjang.
Pertanyaan:
a. Apakah terapi Stem Cell Facelift termasuk kategori taghyiru kholqillah?
Jawaban:
a. Terapi Stem Cell Facelift termasuk kategori taghyiru kholqillah (merubah fitrah manusia yang diciptakan oleh Allah) dengan pertimbangan sebagaimana berikut:
.1 Fungsi terapi Stem Cell Facelift adalah untuk meremajakan kulit wajah dan meregenerasi jaringan,
.2 Disamakan dengan persoalan meghilangkan/ mengencangkan kerutan kulit yang dikategorikan taghyiru khalqillah, meskipun kerutan tersebut bisa kembali dalam beberapa tahun kemudian. Dalam konteks ini, terapi Stem Cell Facelitft meskipun perubahan yang ditimbulkan hanya memiliki batas waktu tertentu, akan tetapi masih tergolong merubah ciptaan Allah,
.3 Disamakan dengan kasus mengkonsumsi obat yang mengakibatkan kemandulan bagi Wanita yang dikategorikan sebagai perbuatan merubah fitrah Perempuan, sekalipun efek dari obat tersebut tidak dirasakan secara langsung. Dalam konteks ini, terapi Cell Facelift tergolong taghyiru kholqillah meskipun peremajaan kulit wajah tidak terjadi secara langsung sampai sel berkembang dengan baik.
Referensi | |
فيض القدي ر )5/ 270 ( للمناوي الشاف ع رشح س ن نن ابن ماجه )11 /22٤( للهرري 3. أحكام جراحة التجميل ن ف الفقه الإسلا م )1 /37 – 36( للدكتور محمد عثمان شب ي | تحدي د النسل )33 ( للبو ط التوضيح ل رشح الجامع الصحيح )2٤/ 205( لابنالملق ن |
- فيض القدي ر )5/ 270 ( للمناوي الشاف ع )لع ن ا لل القاشر ة( بقا ف وش ي معجم ة تعال ج وجهه ا أ و وج ه غيره ا بالحمر ة ليصف و لونه ا )والمقشور ة( ال ت يفع ل به ا ذل ك كأنه ا تق ش أ علالج ل قا ل الزمخشي: الق ش أ ن يعال ج وجهه ا بالحمر ة ح ت ينسح ق أ عل الج ل ويصف و اللو ن وفي ه أ ن ذل ك حرا م لأن ه تغي ير لخل ق ا لل )ح م
ع ن عائش ة( قا ل الهيث م: في ه م ن ل م أعرف ه م ن النسا ء
- رشح س ن نن ابن ماجه للهرري = مرشد ذوي الحجا والحاجة إلى س ن نن ابن ماجه 11 /22٤ — محم د الأم نن الهرري )ت 1٤٤1 . وقد وقع في رواية الهوزني أحد رواة مسلم مكان )الواشمة والمستوشمة(: )الواشية والمستوشية( بالياء المثناة تحتُ مكان الميم، وهي م ن الوشي؛أي: ت يشَِ المرأةُ نفسها بما تفعله فيها من التنميص والتفليج والأشر وغير ذلك، وبالميم أشهر .
وهذه الأمور كلها قد شهدت الآيات بلعن من يفعلها، وبأنها من الكبائر، واختلف في المعنى الذي لأجله نهي عنها: فقيل: لأنها من بابالتدليس، وقيل: من باب تغيير خلق الل، الذي يحمل الشيطان عليه ويأمر به؛ كما قال تعالى مخبرًا عنه: ﴿وَلَآمُرَنَّهُمْ فَليَُغَ يِرُنَّ خَلقَْ ا يللََّّ﴾ )١(، وهو الذي أومأ إليه في الحديث بقوله: «المغيرات خلق الل»، وفيه تصريح بأن الوصَْلَ والوشم والنمص وغيرها. . من جملة تغيير خل قالل تعالى الذي يفعله الإنسان بإغواء من الشيطان، والذي نهى الل عنه في كتابه المجيد.
وقال القرطبي في «تفسيره) »٥/ ٣٩٢(: ثم قيل: هذا المنهي عنه إنما هو فيما يكون باقيًا؛ لأنه من باب تغيير خلق الل تعالى؛ فأما ما لا يكون باقيًا؛ كالكُحْ يل والتزيُّ ين به للنساء. . فقد أجازه العلماء مالك وغيره، وكرهه مالك للرجال، وأجاز مالك أيضًا أن ت يشََِ ا لمرأةُ يديها بالحناء. والحاصل: أن كل ما يفُعل في الجسم؛ من زيادة أو نقص؛ من أجل الزينة بما يجعل الزيادة أو النقصان مستمرًا مع الجسم، وبما يبدو منه أنه كان في أصل الخلقة هكذا. . فإنه تلبيسٌ وتغيير منهي عنه، وأما ما تزيَّنَتْ به المرأةُ لزوجها؛ من تحمير الأيدي أو الشفا يه أو للعارضي بما لا يلتبس أصل الخلقة. . فإنه ليس داخلًً في النهي عند جمهور العلماء. سورة النساء: )١١٩( .
- المنت ىق رشح الموط إ أب و الولي د البا ج )ت ٤7٤ )
وقال: مالك وليحلقوا جميعه، أو يتركوا جميعه وسئل عن القصة وحدها فقال: ما يعجبني ذلك ووجهه ما تقدم ومن هذا الباب الوشم وهوممنوع والوشم النقش في اليد والذراع، أو الصدر والدليل عل ذلك ما روي عن عطاء بن يسار عن أبي هريرة عن النبي ﷺ: «لعن اللالواصلة والمستو صل ة والواشمة والمستوشمة. » وقا ل: ابن نافع الوسم في اللثة ومعنى ذلك أن هذا معنى باق كالخلق ة ومن ذلك التفلج وروىعلقمة عن عبد الل بن مسعود أنه قال:: «لعن الل الواشمات والمستوشمات والمتفلجات للحسن المغيرات خلق الل»، ما لي لا ألعن منلعن النبي ﷺ. *)مسألة:( وهذ ا فيما يكون باقيا وأما ما كان لا يبقى وإنما هو موضع للجمال يسرع إليه التغيير كالكحل فقد قال: مالك﵀ لا بأ س بالكح ل للمرأ ة الإثم د وغير ه لم ا ذكرنا ه م ن قب ل وأم ا الرج ل فق د قا ل: مال ك﵀ أكر ه الكح ل باللي ل والنها ر للرج ل إ لا لم ن ب ه علة، وم اأدرك ت م ن يكتح ل نهار ا إ لا من ضرور ة وفي رواية ابن نافع ليس الكحل بالإثمد من عمل الناس ولا سمعت فيه بنهي يريد ما قدمناهمن استحسان زي من مضى من علماء أهل المدينة والأخذ بهديهم وأدبهم؛ لأنه الذ ي اختار ه الن بي ﷺ.
- ن
أحكام جراحة التجميل ف الفقه الإسلا م للدكتور محمد عثمان شب ي الجزء 1 صـ37 36
ثالثا شد التجاعي د١: التجاعيد تظهر في الجسم نتيجة فقدان مرونة الجل ووقف حيوية بعض خلًياه فتبدوا ثنيات خفيقة عل سطحالبشة ثم تتضاعف هذه الثنيات وتتعمق في داخل الجل فتظهر التجاعيد فالتجاعيد في الشيخوخة تكون طبيعية حيث نقل مرونة الجلوتقف حيوية بعض الخلًيا وتظهر في الشباب نتيجة أسباب غير طبيعية منها الإسراف في تعاطي الخمور والمنبهات والأمراض الباطنيةالت تؤثر عل الجهاز الهضم والبولي وأعضائه المختلفة والأمراض العصبية والأمراض الن فسية الكثيرة كالحزن والكدر والتعب والأمراضالجلية المختلفة مثل حب الشباب والأرق وعدم النوم الكافي للجسم ومواد الزينة المصنوعة من المواد الكيماوية وغير ذلك وعملية شدتجاعيد الوجه تجري داخل شعر الرأي وخلف الأذن ويستغرق إجراء العملية حوالي سبعة أيام يكون الو جه فيها متورما بعض الشِءونتيجة هذه العلمية ليست نهائية بل تعود التجاعيد بعد خمس سنوات والحكم في عملية شد التجاعيد يختلف تبعا لسن المرأة التتفعل بها تلك العملية فإ كانت كبيرة في السن وحدثت فيها التجاعيد نتيجة الشيخوخة فلً يجوز لها فعل تلك العملية لما فيه ا من التدليسوإظهار صغر السن وتغيير خلق الل وإن كانت صغيرة في السن وحدثت فيها التجاعيد نتيجة أسباب مرضية فيجوز لها معالجة المرضوالآثار المترتبة عل المرض كالتجاعيد بشط أن لا تؤدي تلك العملية إلى ضرر أكبر والل أعل م.
- تحدي د النسل ص33 الدكتو ر محم د سعي د رمضان البو ط
1 Mengencangkan kerut
) لا رخص ة في استعما ل وسائ ل لاستئصا ل النس ل( اتف ق جماه ير العلما ء عل أن ه لا يجو ز استعما ل شي ء م ن الوسائ ل ال ت م ن شأنه ا القضا ء عل النس ل قضا ء مبرمًا ، سوا ء في ذل ك الرج ل والمرأة، وسوا ء أكا ن ذل ك باتفا ق بينهم ا أ م بدونه، وسوا ء أكا ن الداف ع دينيً ا أ م غير ه )١( . وذل ككأ ن يستعم ل الرج ل علًجً ا م ن شأن ه استئصا ل الطاق ة عل الجماع، وكإجرا ء عملي ة لرح م المرأ ة يفقده ا صلًحي ة الحم ل والإنجاب، ويدخ ل في ذل ك م ا يس م اليو م برب ط البوق ي. دلي ل حرم ة ذل ك أن ه يدخ ل تح ت م ا يع د تغييرً ا لجان ب ذا ت م ن خل ق ا لل ع ز وجل، ولي س للإنسا نأ ن يستق ل بشِ ء م ن هذ ا التغي ير ،يقو ل ا لل ع ز وج ل مبينً ا م ا أخذ ه إبلي س عل نفس ه م ن بذ ل كل جه د لإغوا ء الصفو ة م ن عباد ه: }لعََنَ هُ
ا للََُّّ وَقَا لَ لَأَ يتََّذَ نَّ يم نْ يعبَا يد كَ ن يصَيب اً مَفْرُوضً ا )١١٨( وَلَأ يضُلّنََّهُ مْ وَلَأمَُ ينّينََّهُ مْ وَلَآمَُرَنَّهُ مْ فَليَبُ يتَّكُ نَّ آذََا نَ الْأَنْعَا ي م وَلَآمَُرَنَّهُ مْ فَليَُغَ ييّرُ نَّ خَل قَْ ا ي للََّّوَمَ نْ يَتّ يخَ ي ذ الشَّيطَْا نَ وَي ليًّ اي م نْ دُو ي ن اي للََّّ فَقَ دْ خَ ي سرَ خُسْرَان اً مُي بينً ا{ )النسا ء: ١١٨ – ١١٩( . وم ن أج ل ذل ك ن هى رسو ل ا لل ص ل ا لل علي ه وسل مع ن التنمي ص وتزجي ج الحاجب ي وتفلي ج الأسنا ن والوشم، إ ذ كل ذل ك داخ ل في مس م التغي ير الذات، بخلً ف م ا يدخ ل في مع نى التهذي بوالعناي ة كحل ق الشع ر والعناي ة به، وق ص الأظاف ر وتكحي ل الع ي ونح و ذل ك. وق د علمن ا أ ن استئصا ل الشهو ة الجنسي ة أ و وسيل ة القدر ة عل الإنجا ب م ن أوض ح أمثل ة التغي ير الذا ت لخل ق ا لل ،وق د حذ ر البيا ن الإل هي من ه كم ا ق د رأين ا.
- التوضيح ل رشح الجامع الصحيح )2٤/ 205( لابن الملقن)
فص ل : وفي ه: أ ن خصا ء ب ني آد م حرام، وذل ك أ ن التبت ل إذ ا كا ن منهي ا عن ه و لا جناي ة في ه عل النف س غ ير منع ه المباح، فمنعه ا م ا له في ه جناي ةعليه ا بإيلًمه ا وتعذيبه ا بقط ع بع ض الأعضا ء أحر ى أ ن يكو ن منهي ا عنه، فثب ت به ا أ ن قط ع شي ء م ن أعضا ء الإنسا ن م ن غ ير ضرور ةتدع و إ لى ذل ك حرام، كم ا أسلفناه، وسوا ء في ذل ك الصغ ير والكبير، ولأ ن في ه تغي ير خل ق الل، ولم ا في ه م ن قط ع النس ل وتعذي ب الحيوا ن كم اأسلفناه، وأم ا غ ير الآد م فإ ن كا ن لا يؤ ك فكذلك، كم ا قا له البغوي، وأم ا المأكو ل فيجو ز في صغر ه دو ن كبر ه.
- نهاية المحتاج إلى رشح المنها ج )٨/ 2٤٤ )
أم ا استعما ل الرج ل والمرأ ة دوا ء لمن ع الحب ل فق د سئ ل عنه ا الشي خ ع ز الدي ن فقا ل: لا يجو ز للمرأ ة ذل ك وظاهر ه التحريم، وب ه أف ت العما د ب نيونس، فسئ ل عم ا إذ ا ترا ض الزوجا ن الحرا ن عل تر ك الحب ل ه ل يجو ز التداو ي لمنع ه بع د طه ر الحي ض. أجا ب لا يجو ز ا ه. وق د يقا ل: ه و لايزي د عل العزل، ولي س في ه سو ى س د با ب النس ل ظن ا وإ ن الظ ن لا يغ ني م ن الح ق شيئا، و عل القو ل بالمن ع فل و فر ق ب ي م ا يمن ع بالكلي ة وب يم ا يمن ع في وق ت دو ن وق ت فيكو ن كالعز ل لكا ن متجه ا. و في شر ح التنبي ه للبال س نح و هذ ا ا هـكلا م الزرك شِ قا ل الأصحا ب: فيم ن ل م يج دأهب ة النكا ح يكسره ا بالصو م و لا يكسره ا بالكافو ر ونحوه، وع بر البغو ي بقو له ويكر ه أ ن يحتا ل في قط ع شهوت ه ا ه. وفه م جم ع م ن كلا مالراف ع والمصن ف تحري م الكافو ر ونحوه، وصر ح ب ه صاح ب الأنوا ر وغير ه. وجم ع بينهم ا بحم ل الجوا ز عل م ا يف تر الشهو ة فق ط و لا يقطعها، ول وأرا د إعادته ا باستعما ل ض د تل ك الأدوي ة لأمكنه، والحرم ة عل خلً ف ذل ك.
- دار الإفتاء المصرية – المف ى ت : الأستاذ الدكتور / شو ى ف إبراهيم علام – تاريـخ الفتوى : 27 ف ياير 2019
حكم عمل الوشم المؤقت )التاتو( ]السؤا ل[ ما حكم عمل الوشم غير الثابت )التاتو( الذي تستخدمه بعضُ النساء للزينة: كتحديد العي بدل الكحل أو رسم الحواجب، أو عمل بعض الرسومات الظاهرية عل الجل باستخدام الصبغات الت تزول بعد فترة قصيرة منالوقت ولا يأخذ الشكل الدائم ؟ ]الجواب[ حكم التجمل والتزين في الإسلًم: شرَعَ الإسلًمُ التجمُّلَ والتزيُّنَ؛ فقال الل تعالى: ﴿قلُْ مَنْ حَرَّمَ يزينَةَ اي لل الَّ يت أخَْرَجَ يل يعبَا يد يه﴾ ]الأعراف: ٣٢[. وقال رسول الل صل الل عليه وآله وسلم فيما أخرجه الإمام مسلم في “صحيحه” عنعب د الل بن مسعود رضي الل عنه: ” يإنَّ اللَ يجمَيلٌ ييحُبُّ الجْمََالَ “. والأصلُ في ذلك الإباحةُ إلا ما استثناه الشعُ الشيفُ بالنهي عنه: كتزيُّن الرجا يل بالذهب الأصفر، وكشْ يف النسا يء ما لا يجوزُ لهن كشْفُه للأجان يب . حكم عمل الوشم المؤقت )التاتو( : ما ظهر حديثاً وعُرف باسم “التاتو” أو الوشْم المؤقَّت، والذي تستخدمه بعضُ النساء كما ورد بالسؤال للزينة: كتحديد العي بدل الكحل أو رسم الحواجب، أو عمل بعض الرسومات الظاهرية عل الجل باستخدام الصبغات الت تزول بعد فترة قصيرة من الوقت ولا يأخذ الشكل الدائم، فإنه داخ لٌ تحتالزينة المأذون فيها، لا تحت الوشم المنهي عنه، ويتمُّ عمَلُ هذا النوع من الوشم بأحد طريقتي: إما باستخدام أداة معينة للرسم بح يث لايسيل معها الدم، أو يكون عن طريق لاصق يوضع عل الجسم، ويكون فيه رسمة معيَّنة أو شكل معيَّ، فيطُبَع عل الجل لفترة ما، ومن ثَمَّ يزولُ مع الوقت واستعمال الماء، وهذا النوع من الزينة لا حرج فيه من حيث الأصل إذ هو أشْبَه بالاختضاب بالحناء المباح شرعاً؛ إذ إنالاختضاب بالحناء يكون فقط للطبقة الخارجية للجل لا يتعمق إلى داخله، ويزول بعد فترة من الوق ت. قال الإمام المواق في “التاجوالإكليل لمختصر خليل) “١/ 7٢٨، ط. دار الكتب العلمية(: ]ولما ذكر عياض الوعيد في الوشم قال: وهذا فيما يكون باقيًا، وأما ما لا يكون باقيًا كالكحل فلً بأسَ به للنساء[ اه . وقال الإمام الماوردي في “الحاوي الكبير) “٢/ 7٢٥، ط. دار الكتب العلمية(: ]وأما الوشْم بالحناء وا لخضاب فمباحٌ، وليس مما تناوله النهي[ اه . وهو لا يدخل تحت الوشم المنهي عنه، الذي يتم عن طريق إحدا يث ثقْب في الجل باستخدام إبرة معينة، فيخرج الدم ليصنع فجوة، ثم تمُلَأ هذه الفجوة بمادة صبغية، فتحُ يدث أشكالًا ورسوماتٍ عل الجل . -إلى أن قا ل -الخلًص ة: بناءً عل ذلك: فلً مانع شرعاً من التزيي بما عرف حديثًا بالتاتو “Tattoo” الذي هو من قبيل النَّقْش والرَّسْم الظاهري عل الطبقة الخارجية للجل ولا يصل إلى الدم ويزول بعد مدة يسيرة؛ لأنه أشْبَهُ بالاختضاب بالحناء المباح شرعاً، وليس فيه علة من علل الوشم المحرَّم . والل سبحانه وتعالى أعلم.
- قرة الع نن بفتاوي أسماعيل الزين ص: 227 – 22٨
م ا قولك م شيخن ا العلًم ة شي خ الإسلً م وعمد ة الأنا م سيد ي أ بي البركا ت والسعادا ت فضيل ة الشي خ إسماعي ل عثما ن زي ن اليم ني الم كنفعن ا ا لل والمسلم ي بعلومك م ومتعن ا بحياتك م آم ي في عملي ة بلًستي ك لغر ض التحس ي و هي العملي ة في الوج ه الذ ي كا ن جل ه متغ يرالصور ة أ و كا ن قبي ح الصور ة والمنظ ر. وكيفي ة ذل ك كم ا عر ف أ ن يكش ط الج ل أو لا بالآل ة المعروف ة عنده م ث م يبد ل بالبلًستي ك الغلي ظالذ ي يكو ن قد ر سمك ه }٣, سينتيميتر ا{ وه و يعاد ل الج ل ش كل وصف ة بحي ث يكو ن في ه شقو ق صغا ر تَر ج منه ا العر ق كمسا م الج لالأص ل إ لا أن ه ق د ينفص ل ع ن الوج ه إذ ا أصي ب بحرار ة تقار ب نح و خمس ي درج ة أ و بنح و ذل ك. نسألك م ي ا سيد ي ع ن حك م العملي ةالمذكور ة وأيض ا كي ف الحا ل في وضو ء م ن عم ل ب ه ذل ك واغتسا له أفيدو ن بالنق ل الصري ح فإ ن المسأل ة واقع ة حا ل جزيت م الجن ة ونعي مالبالالجواب: إ لى أ ن قا ل …. فاعل م أيه ا السائ ل الكري م أ ن م ا ذكرت م في السؤا ل م ن عملي ة البلًستي ك المذكور ة ال ت تغط ي به ا بش ة الوج هبحي ث تكو ن كأنه ا بش ة الوج ه تمام ا ،فإ ن حك م فع ل تل ك العملي ة المذكور ة غ ير جائ ر ف هي حرا م قطع ا لأمور: منه ا أ ن ذل ك تغي ير لخل قا لل ع ز وج ل وتغي ير خل ق ا لل حرام ف هي أش د حرم ة م ن التنمي ص الذ ي جا ء الحدي ث بلع ن فاعل ه. ومنه ا إضرا ر الإنسا ن بجسم ه حي ثيتعا ط جراحا ت جل ة وجه ه بالكش ط كم ا ذك ر في السؤا ل. ومنه ا أ ن فاع ل ذل ك ربم ا يكو ن فع ل ذل ك لكون ه ل م ير ض بم ا جبل ه ا لل علي هوا لل سبحان ه وتعا لى ق د خل ق الإنسا ن في أحس ن تقوي م وخلق ه وسوا ه فعد له فخل ق جمي ل الوج ه وخل ق دمي م الوج ه وخل ق الأبي ض وخل قالأسو د وع ل كل فق د ق ضى وقد ر سبحان ه وتعا لى خل ق الأشيا ء عل مراد ه وأبرزه ا في الوجو د عل طب ق مراد ه ف لً يجو ز للإنسا ن أ ن يتعا طبتغي ير ذل ك لا م ن نفس ه و لا م ن غير ه و ك ذل ك مقر ر في كت ب الفق ه ل م يستثنو ا من ه شي أ إ لا م ا كا ن مشوهّ ا للخلق ة كسلع ة زائد ة نح و ذل كفأباحو ا تعا طي إزالت ه بشو ط مقرر ة في كت ب الفق ه.
- ن
أحكام جراحة التجميل ف الفقه الإسلا م للدكتور محمد عثمان شب ي ص 2٤
المطلب الثاني: العمليات الجراحية المستجدة الخاصة بتغيير لون الجس م. حرم الإسلًم الوشم والوسم والقش لما فيها من تغيير الخلقة الأصليةبما هو باق ، وتعذيب الإنسان بلً ضرورة . وأجاز استعمال ما لا يكون باقيا من الأصباغ : كالكحل والحناء والكتم والحمرة وغير ذلك.كما أجاز العلًج والتداوي بالمراهم والك بحيث لا يترتب عليها ضرر أكبر. وبناء عل ذلك فلً تجوز عملية ” صنفرة الوجه ” أو قشهللتحسي والتجمل. وتجوز معالجة ما يحدث في الجسم حدوثا غير طبيع : كالوشم ودوالي الساقي ، والأوردة الجلية الت تظهر في الوجه، والتشوهات الت تحدث نتيجة الحروق أو الحوادث أو غير ذلك ما لم يترتب علي ها ضرر أكبر ، وهذه كلها داخلة في التداوي المأذون فيه.
” صنفرة الوجه ” أو قشه : تستعمل لإزالة النم ش٢ والبقع الجلي ة٣ في الوجه عدة عمليات جراحية منها : عملية ” ديرما بريزر ” : فيجفالجل بالصنفرة ويوضع عليه شاش بنسلي بعد تَدير الجزؤ المراد علًجه ، ثم يترك حوالي أسبوع حت يكتس الوجه بقشة جديدة.
ومنها : طلًء الوجه بمحلول كبريت يودي لمدة خمسة أيام ، في كل يوم أربع مرات حت تسقط القشة ويكتس الوجه بقشة جديدة . إذا
- Bintik-bintik
- Bintik-bintik
علمنا أن هذه العمليات لا تقضي عل النمش نهائيا ، بل يعود بعد فترة كما يقول الدكتور صبري القباني : ” ورغم تعدد الوصفات وثبوتفائدتها في إزالة النمش إلا أنه من الثابت أنها لا تفيد في القضاء عليه نهائيا ما دمت تملكي بشة حساسة وأخلًطا تجول في دمك فتث يرحجيراتك المولدة للصيغ كلما صافحتها أشعة الشمس ” . فإذا ثبت عدم جدوى هذه الطريقة في إزالة النمش والبقع الجلية وربما أدتإلى ضرر في الجل ، فلً تجوز كما بينا في قش الوجه ،والل أعلم.